BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 21 Januari 2010

pengeboran miring

Tim teknis yang dibentuk pemerintah pusat segera menyumbat sumber semburan lumpur panas di Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Pendeteksian dan penyumbatan dilakukan dengan menggunakan alat snubbing unit yang akan segara dipasang di lokasi semburan. Bila penggunaan snubbing unit atau alat pendeteksi dan penyumbat sumber lumpur panas gagal, pemerintah telah menyiapkan skenario kedua yakni dengan relief well untuk mematikan sumber semburan yang berada di 6 ribu kaki bawah tanah permukaan bumi. "Bila alternatif pertama gagal, akan dilakukan alternatif kedua dengan penyumbatan dan pengeboran miring dari sekitar semburan lumpur saat ini di Desa Siring. Ini membutuhkan waktu lebih lama, perkiraan hingga September mendatang," ujar Menteri ESDM Purnmomo Yusgiantoro kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Senin (19/6/2006). Dua alternatif inilah yang akan digunakan oleh pemerintah untuk mengatasi meluasnya sembuarn awan panas "Jika dengan snubbing unit bisa diharapkan akhir Juli, semburan lumpur dan air formasi bisa dihentikan, " kata Purnomo . Purnomo menegaskan, apabila target akhir Juli langkah itu tak kunjung membuahkan hasil, maka tim II akan lebih mengintensifkan pekerjaannya untuk melokalisir dampak luapan lumpur yang sudah meluas ke permukiman penduduk di tiga desa Kecamatan Porong dan satu desa di Kecamatan Tanggulangin. "Kolam sedimentasi settlement ponds (Kolam Pengendapan Lumpur) yang sudah dibuat Lapindo akan diperuas supaya tidak meluap ke penduduk," katanya. Sembari tim I maupun II menunaikan tugasnya, kata Purnomo, tim III yang di bawah koordinasi Pemkab Sidoarjo dan Satkorlak Penanganan Bencana Pemprov Jatim akan mendata jumlah kerugian yang dialami penduduk dan lainnya yang menjadi korban lumpur. "Begitu pula penanganan warga di kamp pengungsian terus dilakukan oleh tim III itu. Serta tim itu akan mendesain rumah alih untuk menampung pengungsi yang saat ini menempati kamp. Nantinya jumlah bilik di pengungsian tidak lagi diisi lebih dari satu kepala keluarga seperti sekarang," imbuhnya. (jon/)
Sent from Indosat BlackBerry powered by
-->Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com

0 komentar: